“Perkembangan kecerdasan buatan atau biasa dikenal sebagai Artificial Intelegence menjadi isu terhangat yang terus dibicarakan pada akhir ini, pun tak terlepas pula dari pembicaraan tentang Machine Learning” papar Mahardika Pratama, Ph.D. Professor (Assistant) dari Nanyang Technological University Singapore di awal Kuliah Tamu dan Diskusi Terbatas Modern Statistical Data Mining “Autonomous Deep Learning: Learning from Data Streams” di Ruang Multimedia Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Jember (Sabtu-Minggu, 8-9 September 2018). Dan Machine Learning sering menerapkan algoritma kecerdasan buatan atau umumnya disebut Neural Network atau jaringan saraf tiruan. “Permasalahan yang dihadapi ketika menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan adalah pada tingkat akurasi, setting parameter, dan pre-processing data sehingga kemudian muncul konsep Deep Learning” lanjutnya. Alumnus ITS Surabaya tahun 2010 itu juga menjelaskan dalam Deep Learning , pre-processing data menjadi satu kesatuan dengan arsitektur jaringan saraf, sesuai namanya “deep”, layer yang digunakan sangat banyak sehingga membutuhkan akurasi yang semakin tinggi.
“Tetapi masih terdapat suatu permasalahan di sisi akhirnya yaitu bagaimana untuk melakukan setting parameter yang secara tepat, hal tersebut membuat saya tertarik dalam melakukan penelitian tentang “autonomus deep learning“, dengan harapan dalam penerapan nantinya setting parameter akan terjadi secara otomatis” pungkasnya. Lulusan doktor University of New South Wales, Australia itu memiliki beberapa proyek yang sedangkan dikembangkan diantaranya automonus car, online learning dan prediksi dalam manajemen kesehatan.
Ketua Quest Research Group Magister Matematika Fakultas MIPA, Dr. Alfian Futuhulhadi dalam sambutannya menyampaikan acara ini terselenggara berawal dari pertemuan dengan Mahardika Pratama di La Trobe University Australia. “Jadi pada saat di La Trobe University, saya mengajak beliau untuk memberikan kuliah tamu di Indonesia, gayung bersambut dan ternyata Pak Mahardika pindah ke Singapore yang dari jarak tempuh jadi lebih dekat ke Indonesia juga ke Universitas Jember” ungkapnya. Tenaga pengajar dari beberapa fakultas di lingkungan kampus UNEJ hadir dalam acara tersebut dan tentunya mahasiswa Magister dan Sarjana Matematika Fakultas MIPA.
Sesi terakhir adalah diskusi terbatas yang diikuti tenaga pengajar Program Studi Matematika Fakultas MIPA. Diskusi semakin menarik karena mulai semester ini, terdapat mata kuliah jaringan saraf tiruan di Program Studi Matematika. Sesuai penjelasan Mahardika Pratama, Ph.D. jaringan saraf tiruan sebagai algoritma menuju era perkembangan kecerdasan buatan yang kedepan semakin berkembang. (abduh riski/yyk)