Jurusan Biologi FMIPA UNEJ menggelar Guest Lecture terkait Biomedicine and Machine Learning (25/4). Hadir dua Professor dari Jerman yakni Prof. Dr. Thiru. Velavan dari Universitätsklinikum Tübingen dan Prof. Dr. Claus-Thomas Bock dari Robert Koch-Institut, Berlin. Guest Lecture dibuka langsung oleh Dekan FMIPA UNEJ Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D. Dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari FMIPA kepada dua Profesor dari Jerman tersebut. Selanjutnya Prof. Dr.rer.nat. Kartika Senjarini, S.Si., M.Si. memperkenalkan Kedua prosessor sebagai kolaborator project Global PACE-UP, Expert Seminar. Sesi kuliah tamu dimoderatori oleh Dr.rer.nat Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc. dengan mempersilahkan Prof. Velavan untuk memulai sesi speech pertama.
Prof. Velava selama satu jam dengan mempresentasikan dua topik utama yakni riset Inventarisasi Nyamuk sebagai pembawa arbovirus dengan judul “Spatial and temporal distribution of vectors and associated arboviruses in Vietnam” dan judul kedua yang merupakan materi dari Tran Duc Khan terkait Artificial Intelegent untuk identifikasi nyamuk dengan judul “Mosquito Identification using Deep Learning and Multispectral Aerial Imagery Dataset for Water Body Detection”. Prof. Velavan banyak menyinggung jenis-jenis nyamuk yang ada di Vietnam dan menunjukkan bahwa jenis nyamuk yang terdapat di wilayah subtropik atau sisi utara Vietnam berbeda dengan jenis yang banyak dijumpai di kawasan Selatan Vietnam yang beriklim tropis.
Penelitian distribusi nyamuk berdasarkan habitat telah dilakukan dengan pendekatan artificial intelegent terhadap karakter morfologi, yakni foto struktur tubuh dan sayap nyamuk. Diharapkan dari penelitian ini akan diperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait variasi morfolofi nyamuk dan virus penyebab penyakit yang dibawa. Peserta guest lecture tidak hanya dari Jurusan Biologi, juga dari Jurusan Matematika yang bersinggungan dengan materi Artificial Intelegent yang disampaikan.
Pembicara kedua yakni Prof. Dr. Claus-Thomas Bock menyampaikan materi perkembangan riset virus hepatitis E dengan judul utama “Current research in Epidemiology and Endemic of Hepatitis E”. Selama presentasi Prof. Bock menampilkan sejarah kemunculan Virus Hepatitis hingga persebaran utaman virus Hepatitis di dunia. Di Indonesia, hepatitis yang sudah banyak dikenal meruipakan tipe A, B, dan C. Sedangkan tipe D dan tipe baru “E” relative baru. Penderita yang paling rentan adalah ibu hamil. Sumber penularan utama adalah air minum dan makanan berbahan dasar babi.
Setelah sesi presentasi diskusi, moderator yakni Dr.rer.nat Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc memimpin diskusi dengan beberapa pertanyaan dari audien. Pertanyaan yang muncul antara lain apakah Roberkoch Institute sedang mengembangkan vaksin Hepatitis E (Penanya Dr. Fuad), Pertanyaan kedua, apakah pendekatan antibody dapat dilakukan untuk identifikasi Hepatitis E (Dr. Asmoro). Kemudian pertanyaan ketiga terhadap Prof Velavan yakni terkait hubungan jenis nyamuk terhadap faktor biotik dan abiotik (Suhu, kelembaban, tipe vegetasi) (penanya: M. Arif, M.Si), apakah artificial intelegent dengan pendekatan sonar naymuk dapat diaplikasikan (Dr. Kiswara), apakah morfologi nyamuk dapat dikembangkan dengan identifikasi dengan smartphone (Dr. Fuad). Sesi guest lecture diakhir dengan sesi foto bersama semua peserta dan pemateri. (kontributor: Dr. Fuad)