Jurusan Kimia FMIPA UNEJ selenggarakan kuliah tamu menghadirkan Ir. Ari Setyono, praktisi pipeline offshore Pertamina (17/5). Ari berpengalaman di beberapa perusahaan perminyakan besar diluar negeri sebagai pipeline enginer. “Materi akan lebih banyak tentang pengalaman pribadi saya saat bekerja di luar negeri, kita bisa bersaing dengan pekerja luar dengan bidang yang kita kuasai,” ungkap alumni ITS Mechanical Engineering. Diceritakan teknik pemasangan hingga perawatan pipa yang didalamnya berhubungan kimia yaitu korosi. “Diawal akan saya kenalkan teknik pemasangan pipa hingga nanti bagian yang akan menarik bagi mahasiswa kimia yakni tentang korosi,” lanjutnya.
Ari menjelaskan secara umum bagaimana pipa berada di dasar laut, cara pemasangan dan menjaga stabilitas pipa dengan harus mengetahui studi tanah, pemampatan tanah dan proses saat pendekatan dengan pantai. “Selain pemasangan, kita harus perhatikan juga proteksi pipa dari unsur lain seperti alur pelayaran, area pelabuhan dengan banyak jangkar yang bisa membahayakan jalur pipa,” jelasnya. Proteksi yang berkaitan dengan kimia yakni korosi dibahas, diantaranya bentuk kerugian dan juga laju korosi. Pembahasan itu menarik karena di kimia, pernah ada mata kuliah yang membedah korosi. Melalui kuliah tamu ini bisa menarik minat hingga adanya kembali mata kuliah kimia korosi.
Sebelumnya dalam sambutan, Ketua Jurusan Kimia FMIPA Prof. Dr. Anak Agung Istri Ratnadewi, S.Si., M.Si. mengajak mahasiswa peserta kuliah tamu untuk aktif mengikuti dan memanfaatkan dengan bertanya kepada pemateri. “Kuliah kita tidak hanya dikampus, tetapi dengan menghadirkan praktisi perusahaan khususnya pertamina yang beririsan dengan bidang kita kimia,” ujarnya. Prof. Dewi mengatakan bahwa kimia juga bisa untuk bekerja di bidang perminyakan tidak hanya bidang pertambangan atau perminyakan. Dikatakan bahwa kuliah praktisi seperti ini juga akan memberikan inputan bagi program studi.
Dimoderatori oleh Suwardiyanto, S.Si., M.Si., Ph.D. yang merupakan kolega pemateri saat studi di luar negeri memberikan kesempatan peserta untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Ketertarikan peserta pada bidang offshore, membuat pemateri menceritakan prasyarat untuk bisa bekerja disana. “Semua bisa berkesempatan bekerja di offshore, tentunya diprasyarat khusus seperi kekuatan fisik hingga kekuatan mental seperti tahan kesepian,” canda pria asli Ponorogo. Meski demikian ada juga beberapa bagian lain pada bidang perminyakan yang membutuhkan alumni dari kimia.
Salah dosen yang pernah mengampu mata kuliah kimia, Tri Mulyono, S.Si., M.Si. menanyakan bagaimana peran korosi dalam industri perminyakan khususnya pipeline. Dijawab oleh Ari Setyono bahwa industri perminyakan sangat membutuhkan ahli-ahli bidang korosi. “Saya memiliki teman ahli korosi yang merupakan putri daerah Jember, yang mungkin bisa diundang berbagi cerita keterkaitan korosi dengan perminyakan,” jawabnya. Dimungkinkan juga kedepan terjalinnya kerja sama dengan Prodi Kimia dalam bentuk magang mahasiswa, dengan melihat antusias peserta pada kuliah tamu ini.