Tim PKM-RE kami yang berasal dari Prodi Kimia, Fakultas Mipa Universitas Jember telah berhasil lolos pendanaan oleh Kemendikbud Ristek. Tim PKM-RE kami yang terdiri dari Lina Sun Haji sebagai ketua tim dengan anggota Choirun Nisa Anida,Caleysda Aprilianti, Himayah Izmi Fauziyyah dan Diah ayu Pitaloka telah mengusung tema yang berjudul Test strip Berbasis Metil Merah Untuk Tes Cepat, Praktis, dan Ekonomis Senyawa Formalin dalam Sampel Ikan atau dapat disebut dengan Trifommer (Test strip Formalin Berbasis Metil Merah). Program kerja tim kami didampingi oleh Drs.Zulfikar,Ph.D yang membantu,mengawasi dan mengarahkan kelancaran kinerja kerja tim.
Formalin juga dapat dikenal sebagai formaldehid dimana merupakan senyawa kimia yang sering digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mayat dalam proses pembalseman. Formalin dapat digunakan sebagai pengawet mayat karena membantu mencegah pembusukan tubuh akibat sifat formalin yang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri serta jamur. Namun formalin sering disalahgunakan dalam pengawetan makanan agar tidak cepat membusuk, salah satu makanan yang sering diawetkan adalah ikan. Formalin ini merupakan makanan yang dilarang keras untuk ditambahkan dalam makanan karena hal tersebut dapat mengganggu kinerja organ tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2019) menyatakan bahwa apabila formalin dikonsumsi dalam jangka panjang maka formalin dapat merusak hati, ginjal, limpa, pankreas, dan organ lainnya di dalam tubuh.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah metode untuk deteksi formalin terutama dalam waktu singkat. Tim kami melakukan pengembangan analisis formalin secara sederhana menggunakan test strip formalin. Uji deteksi Formalin mennggunakan test strip berbasis metil merah kami ditujukan untuk membantu menguji adanya kandungan formalin dalam sampel ikan dengan cepat,praktis dan tentunya ekonomis. Dalam uji deteksi formalin, metil merah digunakan sebagai indikator untuk megindikasikan kandungan formalin dalam sampel ikan melalui perubahan warna. Metil merah merupakan indikator atau zat warna yang akan berubah warna ketika terjadi reaksi antara reagen H2O2 dengan formalin. Perubahan warna dapat diamati dalam test strip yang semula berwarna kuning berubah menjadi merah. Perubahan warna tersebut akibat terbentuknya asam format dari reaksi formalin dengan reagen.
Pengembangan dilakukan dengan berbagai tahapan yakni; ekstraksi sampel (ikan segar),pembuatan test strip, optimalisasi test strip, penentuan range kerja, pengaplikasian test strip pada sampel ikan yang divalidasi dengan tes kit formalin, dan uji life time. Ekstraksi dilakukan dengan cara merendam sampel ikan dalam air agar formalin larut dalam air dan lalu disaring menggunakan kertas saring yang bertujuan untuk memisahkan padatan dengan filtrat. Test strip dibuat dengan dua bagian yaitu area deteksi yang terbuat dari kertas whatman dan pengangan yang terbuat dari akrilik. Tahap pembuatan tes strip dilakukan dengan menggunakan kertas whatman yang dipotong bundar dengan diameter 1 cm dimana berfungsi sebagai area deteksi dan akrilik berukuran 5×2 cm yang berfungsi sebagai pengangan.
Optimalisasi test strip dimulai dengan penentuan waktu imobilisasi, volume optimum komposisi dari H2O2, NaOH, dan metil merah, jumlah kertas, serta jenis kerta whatman yang digunakan. Kertas tersebut kemudian diimobilisasi menggunakan reagen metil merah dan NaOH. Proses penambahan reagen tersebut dilakukan dengan cara tetes demi tetes dimana kertas whatman dicelupkan ke dalamnya dan didiamkan selama 40 menit. Kertas kemudian dikeringkan. Penentuan range kerja didasarkan pada kurva kalibrasi dari analisis formalin dengan H2O2 menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Aplikasi test strip dilakukan pada ikan dari pasar tanjung kabupaten jember. Hasil positif dari test strip dapat dilihat dari perubahan warna pada area deteksi.
Perubahan warna menjadi warna merah dapat diindikasikan bahwa bahan makanan tersebut mengandung formalin. warna merah berasal dari sifat produk yang dihasilkan dari reaksi yaitu asam format. Tahap uji validasi test strip dengan tes kit bertujuan untuk memastikan bahwa test strip yang dibuat telah sesuai dan mampu mendeteksi keberadaan formalin dalam sampel dengan akurat dan handal. Uji ini dilakukan dengan cara mereaksikan formalin terhadap reagen formalin satu dan reagen formalin dua lalu dikocok agar homogen dan didiamkan selama 5-15 menit. Uji positif ditandai dengan perubahan warna ungu pada larutan. Uji life time dilakukan untuk mengetahui lama waktu test strip dapat digunakan. Test strip akan diuji mulai dari 1 menit sampai 30 hari yang disimpan dalam wadah kedap udara pada suhu ruang dan suhu dingin.
Test strip yang kami kembangkan dapat digunakan tanpa menggunakan metode khusus hanya dengan mencelupkan test strip pada sampel dan reagen. Hal ini tentunya memudahkan masyarakat dalam proses identifikasi formalin. Test strip secara usmum dapat digunakan sebagai langkah awal untuk memilah makanan yang masuk dalam tubuh.