Pelaporan 3T (Tracing, Testing, Treatment), Work From Home, Kegiatan Tatap Muka, Kegiatan Akademik Tatap Muka, Disinfenksi Ruangan tertuang dalam Prosedur Operasional Standar Pencegahan dan Penanggulan Covid-19 di lingkungan Universitas Jember dalam masa pandemi. “Tracing dengan pendataan kontak, form tracing dan pelaporan tracing kemudian diadakan testing dan penerapan treatment adalah tindak lanjut dari Tim 3T TDKB COVID-19 UNEJ” awal Yudi Aris Sulistiyo sebagai kontak koordinator FMIPA TDKP Covid-19 Universitas Jember. Kegiatan sosialisasi Prosedur Operasional Standar Pencegahan & Penanggulangan Covid-19 di Lingkungan Universitas Jember diikuti secara daring oleh tenaga pendidik dan kependidikan FMIPA UNEJ (17/2). Civitas juga diharapkan memahami rambu-rambu jika melakukan Work From Office (WFO). Dalam pelaksanaan WFO, khususnya tatap muka seperti rapat, pelantikan atau seremonial lainnya juga harus mengajukan usulan kegiatan terlebih dahulu ke Tim TDKB. “Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan segera melaporkan ke tim jika terdapat suatu kasus” ujar Yudi yang dalam kegiatan tersebut didampingi dr. Candra Bumi, dr. Al Munawir dan dr. Wiwien S. Utami dari Tim TDKB Universitas Jember.
Penerapan Prosedur Operasional Standar kegiatan akademik secara luring juga hampir sama dengan WFO. Aktifitas seperti praktikum, kuliah lapang, penelitian hingga ujian luring wajib mengajukan usulan 2 minggu sebelum pelaksanaan kepada tim TDKB UNEJ. Ruangan dan peserta menjadi hal yang perlu diperhatikan,dari kapasitas 50%, jarak meja 1,5 meter, sirkulasi udara hingga peserta kegiatan wajib melampirkan hasil tes rapid antigen 3 hari sebelum pelaksanaan. Desinfeksi ruangan juga menjadi kunci pencegahan covid-19. Prosedur yang harus dijalankan adalah penggunaan APD oleh petugas, pembersihan dan desinfensi secara berkala terutama bagian atau tempat yang sering disentuh.
Diskusi dengan peserta menjadi bagian yang menarik dalam acara sosialisasi ini. Dengan dipandu Husnatun Nihayah yang juga kontak koordinator FMIPA TDKP Covid-19 UNEJ, beberapa peserta menanyakan seputar covid-19 mulai pencegahan hingga vaksin. Busroni menanyakan ciri-ciri gejala dan dampak covid-19. “Nafas dan pencernaan reseptor dari covid-19 yang paling sering dijumpai, akan ada gangguan seperti sesak nafas atau sakit melilit di perut dan dampak terparahnya adalah gagal nafas” jawab dr. Candra Bumi. dr. Al Munawir juga menambahkan adanya rasa capek yang lama juga bisa menjadi salah satu gejala covid-19.
Beberapa peserta menanyakan hal yang sama mengenai siapa saja yang harus di vaksin. dr. Candra menyampaikan yang divaksin adalah orang sehat, tidak memiliki alergi dan dalam pelaksanaan setelah divaksin, dilakukan observasi 30 menit untuk mengetahui gejala yang mungkin muncul. Menurut dr. Candra Bumi dan dr. Al Munawir vaksinasi bersifat wajib untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan kelompok di Indonesia dan menghambat penyebaran virus covid-19.