“Machine Learning pada dasarnya sama dengan metode statistika klasik, hanya trend-nya saat ini digunakan istilah tersebut. Sedangkan fuzzy adalah ilmu yang yang berusaha menjebatani beberapa kasus nyata yang bersifat ambigu dan tidak dapat di nyatakan ke dalam model matematika klasik” jelas Dr. Suhartono Ketua Departemen Statistika ITS Surabaya dalam memaparkan mengenai pemanfaatan machine learning dan fuzzy untuk peramalan atau forecasting. Kuliah tamu yang berlangsung di Gedung Matematika FMIPA (29/3) diselenggarakan oleh Quantitative Ecology and Environmental Statistics Research Group (QUEST). Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung riset yakni Pengembangan Model Jaringan Saraf Tiruan pada Statistical Downscalling untuk Data Extrem Rendah bagi Prediksi Bencana Kekeringan oleh Keris Data Science yang merupakan penelitian DRPM Riset Dasar tahun 2019-2020 dengan diketuai Dr. Alfian Futuhul Hadi dengan Dian Anggraeni, M.Si dan Abduh Riski, M.Si sebagai anggotanya.
Lebih lanjut Suhartono menceritakan tentang studi kasus peramalan yakni salah satunya mengenai pemasangan board prakiraan cuaca di Surabaya. “Permintaan Dinas Lingkungan Surabaya, papan atau board yang selama ini hanya menampilkan cuaca, kini dibuat untuk menampilkan prakiraan untuk minggu depan atau minimal dua hari, hal tersebut bisa dilakukan dengan proses pengolahan data dan penerapan metode forecasting” lanjutnya. Alumni UMIST Inggris tersebut juga mengajak mahasiswa peserta untuk membuat skripsi atau tesis yang mengasyikkan dan menantang dengan harapan akan memunculkan ide baru.
Sebelumnya Dr. Alfian Futuhulhadi saat memberi sambutan sebagai Ketua Program Studi Magister Matematika menyampaikan bahwa Magister Matematika FMIPA saat ini telah menerapkan blok bidang minat dan juga beberapa kali menyelenggarakan kuliah tamu. “Ada 4 bidang minat yang ada di program magister kami yakni geometri, statistika, matematika dan graf. Dan ketertarikan pada bidang statistika terwadai dengan salah satunya Quantitative Ecology and Environmental Statistics Research Group atau biasa disingkat QUEST” jelasnya dihadapan peserta dari mahasiswa sarjana dan magister matematika.
Dr. Suhartono juga menyampaikan beberapa trik dan tips bagi mahasiswa untuk mendapatkan topik tugas akhir atau tesis dengan mudah. “Rujukan topik sekarang mudah dicari melalui internet seperti google scholar ataupun scopus sehingga topik yang akan jauh lebih banyak untuk dikaji” jelas Doktor yang telah Post Doctoral di UTM Malaysia. Secara langsung beliau juga mempraktekkan tentang cara memperoleh data menggunakan Google Trend. “Banyak sekali data yang disediakan, mulai per jam hingga tahunan. Disini juga bisa membandingkan 2 atau lebih data yang ingin diolah” lanjutnya.
Untuk belajar forecasting, Dr. Suhartono membeberkan motivasi yang harus diterapkan. “Ini salah satu dasar untuk mempelajari peramalan yakni 3M: result, conclusion, and implication, akan tetapi tahun 2018 telah disempurnakan dengan 4M: result, findings, conclusion and way forward” jelasnya. Beberapa buku juga dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari peramalan, dan metode statistika multivariate. “Sebagai penutup saya sitir perkataan confucius seorang filsuf yaitu I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand, dengan harapan dapat menambah semangat mahasiswa untuk jangan lelah dan langsung mempraktekkan ilmu yangg diperoleh agar semakin mengerti” pungkasnya.