Program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka memberikan mahasiswa pengalaman belajar di perguruan tinggi lain dengan sistem alih kredit setara 20 SKS dan memperkuat juga memperluas kompetensi. Program ini juga mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa agar mampu berbaur beragam latar belakang untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme dengan mengeksplorasi keragaman kebudayaan Indonesia melalui pembelajaran Modul Nusantara. Modul Nusantara terdapat empat jenis kegiatan utama. Pertama, kegiatan kebinekaan mengajak mahasiswa mengikuti kegiatan eksplorasi keragaman di daerah perguruan tinggi penerima. Kedua, kegiatan inspirasi berikan kesempatan mahasiswa berdiskusi dengan figur inspiratif daerah. Ketiga, kegiatan refleksi diharapkan mahasiswa refleksikan pengalaman kegiatan kebhinekaan dan inspirasi. Keempat, kegiatan kontribusi sosial ajak mahasiswa lakukan kegiatan sosial kepada masyarakat di daerah perguruan tinggi penerima. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka sebagai salah satu penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (12/4). “Program ini bertujuan untuk membangun rasa toleransi mahasiswa melalui pertukaran mahasiswa dan eksplorasi keberagaman budaya Indonesia” ungkap Mendikbud Nadiem Makarim. Mas Menteri juga menyampaikan cinta tanah air dan penguatan kompetensi merupakan modal mahasiswa untuk menjalani jenjang karir.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ditargetkan akan diikuti oleh 20.000 mahasiswa pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022. Sebelum pendaftaran bagi mahasiswa, pendaftaran akan dibuka terlebih dulu untuk perguruan tinggi dan dosen pada bulan April 2021. Pendaftaran bagi mahasiswa akan berlangsung pada bulan Juli 2021. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka menfasilitasi pertukaran mahasiswa antar pulau baik dari PTN ke PTS maupun sebaliknya. Perguruan tinggi wajib memberikan konversi dan pengakuan sistem kredit semester sebesar 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikuti program ini. Program pertukaran mahasiswa dapat diikuti oleh mahasiswa dari semester tiga hingga semester delapan.
“Kami sarankan mahasiswa mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan oleh perguruan tinggi penerima. Namun, jika ada mata kuliah wajib yang harus diselesaikan di perguruan tinggi asal, atau jika mahasiswa tertarik mengambil mata kuliah unggulan di perguruan tinggi lain bisa ditempuh melalui pembelajaran daring” jelas Nadiem yang juga menyampaikan perguruan tinggi wajib melaksanakan Modul Nusantara dengan bobot setara 2 SKS. Selama satu semester, mahasiswa nantinya bisa memilih pulau yang diinginkan yang tentunya nantinya kedepan bisa berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Mahasiswa bisa mengeksplorasi keberagaman budaya daerah dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan kebudayaan asal mahasiswa dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima. Kapan lagi menjadi mahasiswa bisa Jelajah Nusantara tanpa menggangu masa studi.