Kuliah Tamu Praktisi Jurusan Matematika: Jaringan Saraf Tiruan oleh Avan, Risk Modeler Bank Mandiri

Avan, S.Si., M.Si. Alumnus Matematika dan Risk Modeler Bank Mandiri sebagai pemateri awali presentasi dengan bahasan kondisi terkini di sektor perbankan, khususnya manajemen risiko. Materi disampaikan pada Kuliah Tamu Praktisi Jaringan Saraf Tiruan dengan tema “Credit Risk Modelling” di RK I Jurusan Matematika (10/12). Dengan pengalaman hampir satu dekade sebagai risk modeler di Bank Mandiri, Avan memaparkan berbagi praktik terbaik dan terburuk dalam membangun suatu model. Peserta yang sebagian besar mahasiswa menyimak dengan baik. Abduh Riski, S.Si., M.Si. selaku moderator katakan mereka familiar dengan kerangka pembuatan model yang mirip tugas akhir di Jurusan Matematika.

“Selanjutnya adalah permasalahan dataset yang tidak seimbang (imbalance dataset) dan overfitting,” ungkap Avan. Kedua isu ini sering menjadi tantangan mahasiswa matematika saat kerjakan tugas akhir. Pemateri beberkan permasalah secara jelas dan komprehensif mengenai kedua topik tersebut. Selain itu, juga dibahas mengenai jaringan saraf tiruan. “Jaringan saraf tiruan merupakan salah satu model machine learning yang sering digunakan dalam risk modeling,” jelasnya. Kuliah tamu digelar dengan hybrid, dibuka oleh Dr. Kiswara Agung Santoso, S.Si. M.Kom. selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNEJ.

Pada sesi diskusi, pemateri menjawab pertanyaan dari beberapa mahasiswa, diantaranya Ade dan Deka. Mereka menanyakan cara menangani dataset yang tidak seimbang dengan baik dan bagaimana membangun model jaringan saraf tiruan yang efektif. “Kasus dataset yang tidak seimbang sering ditemui di dunia perbankan, ada beberapa teknik dan tips untuk mengatasinya agar tetap hasilkan model machine learning yang baik,” tuturnya. Mengenai pembangunan model machine learning yang baik, pemateri menyarankan untuk melakukan penyesuaian hyperparameter yang tepat agar model yang dihasilkan adalah model terbaik.

Dikatakan Avan, setiap kasus yang dihadapi memiliki penanganan yang berbeda, sehingga pemahaman yang mendalam terhadap kasus tersebut sangat penting. Di akhir kegiatan, pemateri memberikan pesan kepada mahasiswa agar tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan atau pemahaman teori saja. “Penting untuk mengasah keterampilan teknis, seperti penguasaan coding dan mampu hasilkan insight karena keduanya berharga dan menjual di dunia kerja,” pungkasnya.