Selama ini ketika kita mendengar tentang nuklir maka yang terbayangkan adalah bom Hiroshima Nagasaki. Padahal banyak sekali pemanfaatan nuklir untuk kehidupan kita, diantaranya nuklir dalam bidang medis seperti alat-alat kesehatan X-Ray, Radioterapi, Kemotheraphy dan Brachyteraphy. “Nuklir dalam bidang pemuliaan tanaman padi, jagung, dan bunga bervarietas unggul hasil iradiasi, pada bidang biologi ada metode jantan mandul yang digunakan untuk mengurangi populasi hama pada tanaman dengan melepaskan serangga mandul hasil iradiasi.” jelas Dr. Ratna Dewi Syarifah S.Pd., M.Si. dosen Fisika FMIPA UNEJ yang mengikuti Workshop Internet Reactor Laboratory dan Penjajakan Kerja Sama di Auditorium BaiquniPusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) BATAN Babarsari Yogyakarta Nuklir (4/3). Dalam kesempatan itu Dekan FMIPA UNEJ Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. menandatangani kerjasama dengan PSTA BATAN, meliputi penggunaan Internet Reactor Laboratory (IRL) untuk mahasiswa FMIPA, penelitian dan publikasi bersama. Internet Reactor Laboratory (IRL) menyajikan model layanan digital technology dan video conference untuk melaksanakan praktikum yang komprehensif dan mendasar tentang ilmu fisika inti. IRL berlangsung secara real time sehingga memungkinkan mahasiswa di seluruh dunia melakukan praktikum fisika inti menggunakan reaktor Kartini Yogyakarta tanpa terkendala jarak dan waktu, termasuk mahasiswa Fisika FMIPA UNEJ yang menempuh mata kuliah pendahuluan Fisika Inti juga Komputasi Atom dan Inti.
Lebih lanjut Syarifah menjelaskan pemanfaatan nuklir, dalam bidang peternakan akan menghasilkan sapi unggul, dalam bidang industri yaitu penggunakan bahan radiasi pada teknik well logging dan teknik gauging untuk mengetahui kebocoran pipa dalam tanah. “Nuklir dalam bidang pembangkit listrik atau kita sering sebut dengan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), hingga pemanfaatan nuklir dalam bidang pengawetan makanan contohnya ikan bandeng hasil radiasi mampu bertahan satu tahun tanpa dimasukkan ke dalam kulkas, dan masih banyak lagi manfaat nuklir di kehidupan kita sehari-hari.” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) BATAN Yogyakarta melakukan penelitian diberbagai bidang selain bidang reaktor (Reaktor Kartini). PSTA mempunyai laboratorium Fisika dan Laboratorium Kimia. Salah satu riset kimia yang dilakukan adalah riset mengenai logam tanah jarang. “Ada beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh peneliti atau dosen FMIPA yaitu alat-uji AAN, XRF, AAS, uji komposisi anion HPLC, uji XRD, XRF, FT-IR, uji keaslian bahan, uji tak merusak, uji radionuklida pemancaran gamma, uji sianida CN, Pb, Hg dan lain-lain. Untuk itu kerjasama ini sangat menarik untuk dilakukan.” jelas Dekan FMIPA Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D.
Reaktor Kartini adalah reaktor riset sehingga tidak memproduksi listrik, hanya untuk keperluan riset, seperti analisis bahan, neutron scatering, teaching and training, dan analisis aktivasi netron. “Selain itu, reaktor Kartini juga difungsikan untuk pendidikan dan pelatihan, praktikum fisika, nuclear school experiment, dan kerja praktek mahasiswa.” ujar Kepala Bidang Reaktor Umar Sahiful Hidayat, M.Eng dalam paparan presentasinya.
Sebelumya, Ir. Gede Sutresna Wijaya, MT selaku Plt. Kepala PSTA BATAN dalam sambutannya mengatakan, kedepan, tidak hanya reaktor yang bisa digunakan seperti ini, tapi juga fasilitas lain seperti bidang fisika partikel, bidang teknologi proses, pengendalian keselamatan, dan sebagainya. “PSTA akan selalu siap berada di tengah masyarakat dalam rangka bekerja sama meningkatkan kemampuan ketrampilan pelajar dan mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.” paparnya dihadapan 19 dosen fisika dari 14 perguruan tinggi di Indonesia.
Sumber: Dr. Ratna Dewi Syarifah S.Pd., M.Si. dan batan.go.id