“Menjadi entrepreneur butuh perjuangan dan ketekunan, juga paham akan peluang yang ada” ungkap Fani Atrica Suwita Founder maezula.co dan juga alumni Jurusan Kimia FMIPA 2010. Fani menceritakan awal perjuangan setelah lulus wisudan hingga sekarang dibilang sukses menjalankan bisnis clothing dihadapan wisudawan FMIPA di acara Sharing Alumni (20/1). “Lepas wisuda, saya pernah menjadi guru di SMA Balung walau sebentar dan ketertarikan ke bisnis berawal dengan berjualan kacamata dengan brand kacamatanica,” cerita Kak Fani panggilan akrabnya.
Perjuangan Fani berujung pada maezula.co melalui pemanfaatan media sosial yang digandrungi anak muda menghantarkannya ke dunia entrepreneur. “Melalui FYP Tik-tok, usaha saya mengalami kebanjiran pesanan hingga berpuluh kali lipat,” ujarnya yang dalam kesempatan itu mengajak wisudawan untuk memanfaat peluang dan menjaga koneksi dengan banyak orang. “Kini alhamdulillah, usaha telah berjalan baik dan saya mengajak adik-adik jika berminat untuk belajar bersama meraih mimpi,” pungkasnya.
Sebelumnya Dekan FMIPA Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc. Ph.D dalam sambutan pembukaan berpesan untuk bisa menimba ilmu pada pemateri dengan suasana senang. “Kita rancang acara sharing alumni ini memang tidak formal, agar wisudawan semua bisa menikmati cerita kakak tingkat yang berhasil di bidangnya,” ungkapnya. Dekan juga mengajak saat acara wisuda esok hari untuk bisa tampil terbaik karena akan menjadi terabadikan di kanal youtube Universitas Jember.
“Tampil maksimal dengan berdandan sebaik mungkin, tidak perlu formal dan luapkan kegembiraan di depan sorot kamera” ajak Dekan. Untuk diketui pada wisuda periode ini, salah satu wisudawan terbaik FMIPA yakni Naura Paramitha Cindy Ardyah dari Jurusan Biologi dengan IPK 3,90 juga akan menjadi wisudawan terbaik di Universitas Jember. “Selamat buat seluruh wisudawan, terkhusus yang telah meraih wisudawan terbaik yang makin membuat kita bangga sebagai warga FMIPA,” tutupnya.
Pemateri selanjutnya Dewi Riskha Nurmalasari, alumi Jurusan Biologi tahun 2007 yang kini menjadi salah satu pengajar di Akademi Farmasi Jember. “Lika-liku perjuangan saya hingga menjadi dosen mungkin hampir sama dengan Kak Fani, melalui banyak tantangan tapi tetap semangat dalam menjalani,” cerita Dewi yang setelah studi masih tetap menjalani hubungan baik dengan dosen Biologi FMIPA hingga disarankan untuk studi lanjut di Bioteknologi-Farmasi ITB.
“Meskipun tidak linear, saya tetap semangat dengan apa yang akan raih hingga bekerja sekarang pun meski bukan apoteker, saya tetap memberikan yang terbaik,” lanjut Co-Founder FarmaX.id. Dewi juga berbagai usaha yang dirintisnya merupakan jawaban dari kebutuhan pengetahuan dan kemampuan untuk membaca peluang. “Peluang usaha ada disekitar kita, manfaatkan dan terpenting tetap belajar kepada siapapun juga yang utama jangan pernah melupakan almamater yang telah mendidik kita,” tutupnya.