Tim MBKM FMIPA Universitas Jember dan FMIPA Universitas Brawijaya mengadakan pertemuan daring untuk membahas kerjasama dalam pelaksanan Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM (11/5). Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. Dekan FMIPA Universitas Jember sebagai moderator, mengawali dengan memaparkan kegiatan MBKM di FMIPA Universitas Jember. “Pertukaran mahasiswa dalam program MBKM tengah berlangsung, diantaranya juga dengan perguruan tinggi di luar negeri yakni Malaysia” awalnya. Senada dengan Dekan FMIPA, Wadek I FMIPA Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa saat ini tim MBKM Fakultas dan Universitas sedang merumuskan jurknis untuk mewadahi BKP MBKM khususnya non pertukaran pelajar, karena untuk pertukaran mahasiswa telah berjalan dengan baik. “Selain pertukaran pelajar/mahasiswa, tim MBKM sedang mempersiapkan jurnis yang mengatur mengenai konversi nilai matakuliah sebagai ganti pelaksanaan BKP” ujar Siswoyo. Delegasi FMIPA Universitas Brawijaya (UB) dipimpin oleh Dekan Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc. Diawal Dekan FMIPA UB menyampaikan semester depan perkuliahan UB dilaksanakan secara daring dan luring. “Untuk perkuliahan di kelas kemungkinan bisa seterusnya secara daring, hanya saja untuk praktikum karena lebih teknis perlu adanya luring” jelasnya.
Lebih jauh Dekan FMIPA UB menawarkan jika mahasiswa FMIPA UNEJ yang berada di Malang bisa mengambil perkuliahan khususnya praktikum di FMIPA UB. “Hal sebaliknya bisa, mahasiswa UB di Jember juga dapat melakukan hal yang sama dengan tentunya kita merumuskan teknis pelaksanaanya antara UNEJ dan UB” lanjutnya. Wadek I FMIPA UB Nurjannah, S.Si., M.Phil., Ph.D melanjutkan diskusi dengan memperkenal program studi di FMIPA Universitas Brawijaya dan menyampaikan tentang MBKM. “Di FMIPA UB mahasiswa, bisa melaksanakan MBKM mulai semester 6,7,8 pun dengan catatan tetap mempertimbangkan adanya program permata merdeka pada semester 3” jelasnya. Hal tersebut sama dengan yang terjadi di FMIPA UNEJ seperti yang diungkapkan Siswoyo bahwa pertukaran mahasiswa antar prodi dalam perguruan tinggi bisa lakukan pada semester 3.
Rachmad dari FMIPA UB juga melontarkan hal teknis yang perlu dibahas secara khusus antar dua institusi. “Harus ada sinkronisasi matakuliah dan jadwal perkuliahan, kemudian CPL dan kesetaraanya dan juga hal teknis lainya seperti akun email atau id mahasiswa untuk masuk proses perkuliahan” ujarnya. Wadek I FMIPA Siswoyo menyampaikan untuk di UNEJ, mahasiswa dari luar UNEJ yang mendaftar program MBKM oleh sistem (SISTER UNEJ) secara otomatis diberikan NIM sebagai prasyarat untuk mengikuti berbagai proses perkuliahan termasuk daring. Dan Siswoyo berharap setelah acara ini tiap program studi di FMIPA UNEJ untuk menyiapkan matakuliah pilihan yang akan ditawarkan pada mitra (FMIPA UB). “Jumlah matakuliah yang ditawarkan sebaiknya berkisar 2-3 mata kuliah untuk tahap awal ini, dengan salah satu syaratnya adalah dosen pengampu sudah setuju.” pungkasnya. Diujung acara Dekan FMIPA UNEJ mengajak untuk terus berkomunikasi agar pelaksanaan kerjasama dalam agenda MBKM antar FMIPA UNEJ dan FMIPA UB terus terjalin.