Uji Kompetensi Kultur Jaringan Level II dilaksanakan pada 13-14 November 2021 di Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya. Untuk mempersiapkan uji kompetensi tersebut diadakan bimbingan teknis kultur jaringan untuk 44 dosen dan mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya pada 6 November 2021 yang diselenggarakan oleh Tempat Ujian Kompetensi (TUK) Pertanian Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember. Mengingat masih dalam masa pandemi maka bimbingan teknis dilaksanakan secara daring dengan narasumber Purwatiningsih yang juga sekaligus Kepala TUK dan Mukhamad Su’udi yang merupakan dosen bioteknologi tanaman Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Pada kesempatan bimtek diberikan pelatihan tentang kultur jaringan mengacu pada SKKNI sebagai operator yang kompeten pada bidang kultur jaringan. “Bekerjasama dengan LSP Pertanian Nasional, TUK Pertanian Biologi FMIPA UNEJ menyelenggarakan uji kompetensi dengan asesor yang berasal dari praktisi dan akademisi yang telah tersertifikasi” ujar Purwatiningsih. Tahapan Uji Kompetensi Kultur Jaringan Level II diawali dengan permohonan sertifikasi, asesmen mandiri, uji tulis, uji lisan dan yang terakhir uji demo. Purwatiningsih yang juga menyampaikan TUK Pertanian Jurusan Biologi telah di verifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP Pertanian Nasional. Lebih lanjut dikatakan bahwa adanya persaingan global menimbulkan beberapa tantangan diantaranya meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif, tuntutan agar Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja sebagai acuan penyusun program pendidikan pelatihan serta sertifikasi kompetensi kerja.
Dalam bimbingan teknis Mukhamad Su’udi menyampaikan materi Bimtek Uji Kompetensi Kultur Jaringan Level II. Su’udi mengenalkan kultur jaringan tanaman dengan terminologi dalam kultur jaringan, untuk Level II dimulai pada tahapan dalam kultur jaringan. “Di Level II dapat saya contohkan pada tahapan kultur jaringan mulai penanaman dan pemeliharaan induk hingga pemeliharaan bibit dan juga sanitasi lapangan” jelasnya. Lebih lanjut juga di sampaikan mengenai memilih tanaman induk. Pemilihan tanaman indukan harus memenuhi beberapa kriteria. “Kondisinya harus sehat, tidak berpenyakit, memiliki ID yang jelas. Juga diperhatikan asal indukan dan lokasi tanamnya” ujarnya.
Materi yang disampaikan didesain sedemikian rupa sehingga peserta bisa memahami kultur jaringan dan siap untuk mengikuti uji kompetensi. Hal tersebut terlihat dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Kultur Jaringan Level II dilaksanakan di Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya. TUK Pertanian Jurusan Biologi FMIPA UNEJ siap memberikan bimbingan teknis dengan tenaga yang kompeten dibidangnya. Dan diawal Januari 2022 TUK Pertanian Jurusan Biologi siap gelar kembali bimbingan teknis untuk dosen, hahasiswa Pendidikan Biologi FKIP dan mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember sendiri.