Dr. Mohd Noor Hisham Mohd Nadzir dari Department of Biology, Faculty of Science, Universiti Putra Malaysia memberikan kuliah tamu Fisiologi Hewan (13/10). Mengangkat tema “Endocrinology & Reproductive Physiology of Beef Cattle”, kuliah diikuti mahasiswa matakuliah Fisiologi Hewan Jurusan Biologi FMIPA UNEJ secara daring. Pada awal materi Dr. Noor Hisham mengenalkan apa yang dimaksud dengan endocrinology. “Endocrinology adalah studi hormon, dan hormon itu sangat penting untuk kelangsungan hidup sehari-hari, sebagai pembawa pesan kimia yang berpindah dari satu sel ke sel lainnya,” jelasnya. Acara kuliah tamu ini dimoderatori oleh Purwatiningsih, S.Si., M.Si., Ph.D.
Dituturkan, secara ilmiah hormon mengkomunikasikan efek ini melalui struktur kimia uniknya yang dikenali oleh reseptor spesifik pada sel targetnya. “Hormon akan memberitahu kita atau hewan bagaimana mengontrol berbagai aktivitas fisiologis, seperti pertumbuhan, perkembangan, pubertas, tingkat kewaspadaan, pengaturan gula dan nafsu makan, pertumbuhan tulang, hingga stres,” ungkapnya. Singkatnya, hormon mempengaruhi aspek kehidupan kita sehari-hari untuk memastikan tubuh menjaga keseimbangan yang diperlukan untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.
Dr. Noor Hisham melanjutkan materi mengenai endokrinologi dan fisiologi sapi potong. Efisiensi reproduksi sangat penting dalam produksi sapi potong karena berdampak langsung pada jumlah ternak dan profitabilitas.”Memahami mekanisme biologis terkait dengan pembiakan sapi atau sapi dara menjadi alat manajemen yang penting. Sistem endokrin berperan mengatur proses reproduksi, termasuk siklus estrus, ovulasi, kehamilan, dan proses melahirkan,” lanjutnya.
Alumnus Doktoral Queensland, Australia ini juga memaparkan bagaimana reproduksi pada sapi jantan dan sapi betina. Disinggung juga Assisted Reproductive Technology (ART) atau teknologi bantuan untuk reproduksi yang dilakukan di peternakan dan membawanya ke laboratorium. Diantaranya Oestrous Synchronisation yaitu proses mengkoordinasikan sekumpulan hewan betina agar mempunyai waktu timbulnya estrus (panas) yang sama dan menginduksi produksi banyak sel telur matang dari ovarium menggunakan obat-obatan.
Disampaikan juga, beberapa faktor yang mempengaruhi reproduksi ialah nutrisi, stres, kesehatan dan penyakit, waktu dan teknik inseminasi dan tak kalah berpengaruh yaitu program vaksinasi dan manajemen kesehatan ternak secara keseluruhan berkontribusi terhadap keberhasilan reproduksi. “Ditarik kesimpulan bahwa memahami fisiologi endokrin dan reproduksi sapi potong akan mengoptimalkan produktivitas ternak. Pengelolaan nutrisi, kesehatan, dan praktik pemuliaan yang tepat dapat tingkatkan efisiensi reproduksi dan keuntungan produksi sapi potong secara keseluruhan,” pungkasnya.