Tag Archives: unej

29Okt/18

Water Rocket Competition warnai Physics Carnival 2018

Water Rocket Competition, merupakan salah satu rangkaian acara dari Physics Carnival 2018 yaitu salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya udara yang telah terkompresi. Sedangkan untuk jenjang SMA diselenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah, tidak ketinggalan untuk tingkat SD dilombakan Physics Competition, di dalamnyaa terdiri dari lomba eksperimen dan olimpiade yang berhubungan dengan bidang fisika. Physics Carnival merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika (HIMAFI) Fakultas MIPA Universitas Jember. Acara Physics Carnival ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai aplikasi di bidang fisika, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Pada tahun 2018 ini diambil tema “Explrore The Physics, Explore The World” yang dilaksanakan pada hari Sabtu Minggu (27-28 Oktober 2018) yang bertempat di Lapangan Parkir dan di Ruang Auditorium Fisika FMIPA Universitas Jember. “Physics Carnival yang diikuti dari beberapa sekolah di Eks-Karesidenan Besuki ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang fisika bagi siswa-siswi di semua jenjang pendidikan” jelas Rofiqoh Ulfatul Mardiyah selaku Ketua HIMAFI FMIPA UNEJ. Continue reading

26Okt/18

Pernah ikut ONMIPA-PT, kini Vidya raih lulusan IPK Tertinggi FMIPA

“Banyak pengalaman berharga selama menimba ilmu di Fakultas MIPA UNEJ mulai perkuliahan, praktikum hingga berbagai kesempatan untuk mengikuti kegiatan akademik atau non akademik, ONMIPA-PT salah satunya yang pernah ikuti” kenang Vidya Wahyu Pratiwi mahasiwa Prodi Kimia peraih lulusan IPK tertinggi pada Pelepasan Alumni periode II Tahun Akademik 2018/2019 ini. Mewakili alumni, Vidya sampaikan rasa terima kasih kepada para dosen yang telah membina dan lembaga yang telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didiknya selama ini. “Dalam kesempatan ini, saya berpesan untuk pribadi dan teman-teman alumni untuk selalu tetap semangat tanpa kenal kata menyerah, karena perjuangan hidup akan kita mulai setelah ini, yah selepas kita di wisuda esok hari guna meraih segala cita-cita yang kita impikan” ungkap gadis Banyuwangi peraih IPK 3,75 dengan masa studi 3 tahun 10 bulan tersebut. Sebelumnya Dekan Fakultas MIPA juga menyampaikan hal sama tentang persaingan dunia kerja khususnya pada era Revolusi Industri 4.0 dewasa ini. “Selain nantinya anda terjun di dunia kerja, bagi yang akan studi lanjut FMIPA juga tersedia beberapa program studi magister, long life education belajar semanjang masa itu sepertinya layak dan patut menjadi acuan” lanjutnya. Continue reading

17Sep/18

Kuli penambang kapur itu kini kandidat Doktor di Korea

Lilik Duwi Wahyudi lahir dari keluarga sederhana dipinggiran Kota Tuban. Lilik dibesarkan dalam kerasnya kehidupan buruh penggarap lahan Perhutani. Orang tuanya hanya mampu menyekolahkan sampai SMP. Untuk melanjutkan SMA Lilik harus mencari biaya sendiri. Keadaan ini tidak menjatuhkan Lilik yang pantang putus asa. “Saya berkeinginan untuk merubah nasib, kemiskinan menjadi motivasi yang besar untuk tidak diwariskan. Melalui kerja keras akan saya jadikan modal utama untuk menggapai mimpi” ungkapnya. Lilik harus bekerja untuk membantu orang tua. Bukan pekerjaan keren seperti anak-anak kota, tidak ada peluang seperti itu di kota kecil. Yang ada adalah pekerjaan sebagai penambang batu kapur, jadi kuli yang mengandalkan otot dan dijemur terik matahari. “Seakan mudah dan ringan diucapkan, bisa pingsan kalau dijalani” kenangnya. Pekerjaan ini sudah dijalani Lilik sejak SMP, bocah kecil kurus hitam terjemur matahari, tapi berniat besar dan semangat sekuat kawat. Keterbatasan dan keharusan kerja membuat Lilik tidak bisa sekolah di SMA favorit, tapi di SMA kecil yang masih numpang di bangunan SMP swasta. Lulus SMA, Lilik dihadapkan pada keputusan terbesar dalam hidupnya. Prestasi sekolahnya biasa saja, kondisi keluarga juga mengharapkan dia segera bekerja untuk membantu ekonomi orang tua. Continue reading