Magister Biologi FMIPA Universitas Jember dan Magister Biologi FMIPA Universitas Brawijaya selenggarakan kolaborasi pengajaran mata kuliah biodiversitas secara daring (15/9). Prof. Dr. Amin Setyo Leksono dari Universitas Brawijaya sebagai pemateri mengantarkan materi Metode Pendugaan Populasi Satwa. “Dibutuhkan pendekatan populasi satwa terlebih dahulu, baik sensus maupun pengambilan contoh atau sampling,” awalnya. Dilanjutkan sensus membutuhkan banyak personel untuk menghitung selurugh flora dalam suatu area. Sedangkan pengambilan sample bisa dilakukan dengan analisis langsung ataupun tidak langsung.
Prof. Amin melanjutkan pengambilan sampel secara langsung sendiri terbagi menjadi beberapa metode. “Ada metode kuadrat, garis transek, penjelajahan hingga metode penghalauan, yang terakhir ini kita harus menghitung besaran populasi,” lanjutnya. Untuk yang tidak langsung ada beberapa metode diantaranya perangkap, perhitungan konsentrasi, jumlah jejak sampai metode dengan wawancara. Sesi awal ditarik kesimpulan bahwa manfaat pendugaan satwa adalah mengetahui pola dinamika populasi termasuk faktor-faktor yang berpengaruh. “Kita jadi mengetahui potensi masing-masing jenis, peran, dan manfaatnya dan yang terakhir kebijakan apa yang diambil untuk populasi tersebut,” pungkasnya.
Pada sesi selanjutnya Prof. Amin menyampaikan mengenai Strategi Perencanaan Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Konservasi. Pada awal peserta kuliah daring diberi pemahaman tentang pengertian pengelolaan, kawasan, konservasi, hinggan undang-undang yang mengatur tentang konservasi biodiversitas. “Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral dan organisme hidup termasuk manusia hingga dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat,” jelasnya.
Dijelaskan juga mengenai tujuan dan sasaran pengelolaan. Tujuannya mencakup keseluruhan sasaran yakni kelestarian seluruh fungsi kawasan. “Yang menjadi sasaran adalah kelestarian ekologi dan lingkungan, kelestarian sosial, dan ekonomi,” lanjut Prof. Amin. Diakhir materi disampaikan juga tentang Pembangunan Berkelanjutan, dan juga mengajak peserta untuk bijak dalam menggunakan sumber daya alam, berpartisipasi dalam penghijauan, daur ulang sampah, hemat energi dan air. “Ikuti aksi-aksi konservasi, terlibat dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan memahami regulasi agar mampu bersuara atas implementasi yang tak sesuai,” pungkasnya.