Tim FMIPA UNEJ Ikuti Lomba Paduan Suara Antar Unit Kerja di Lingkungan Universitas Jember

Tim paduan suara FMIPA berpartisipasi di lomba paduan suara antar unit kerja di lingkungan Universitas Jember (25/6). Mendapatkan nomor peserta 3, tim FMIPA menampilkan lagu wajib Garuda Pancasila dan lagu pilihan Gundul-gundul pacul. Dibalut pakaian bernuansa jawa, para tamu undangan sempat tersenyum dengan aksi penggunaan kacamata hitam dari tim pria FMIPA. Hadir dalam agenda tersebut pimpinan UNEJ, Rektor, Wakil Rektor hingga para Dekan di lingkungan UNEJ.

Tim FMIPA sebelum berlomba diberikan semangat langsung oleh Dekan FMIPA UNEJ Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. yang juga hadir dalam acara tersebut. “Terima kasih telah mengikuti latihan dengan baik dan bisa kompak meski tim dari beberapa unsur, ada dosen, tendik juga dharma wanita. Tampilkan yang terbaik, semoga mendapat terbaik dan FMIPA juara” ujarnya. Dekan dan pimpinan FMIPA mendukung penuh tim yang akan berlomba pada agenda rutin tahunan panduan suara antar unit kerja Universitas Jember.

Sehari sebelumnya, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk melakukan ujicoba panggung dan alur tunggu penampilan. Juga proses masuk dan naik panggung sesuai aragam dari panitia. Semua tim juga diberikan waktu untuk menyanyikan lagu wajib dan pilihan dengan waktu 10 menit. Dirigen juga diberika kesempatan untuk mengatur posisi tim paduan suara menyesuaikan panggung yang tersedia.

Tim paduan suara FMIPA telah berlatih sejak awal Juni yang lalu. Waktu yang sempit guna persiapan tampil, mulai pembentukan tim hingga latihan rutin 2 kali dalam seminggu. “Kita manfaatkan waktu semaksimal mungkin dengan konsisten hadir dan disiplin waktu agar hasil persembahan terbaik bisa kita berikan,” ungkap Wakil Dekan II FMIPA Purwatiningsih, S.Si., M.Si., Ph.D. yang ikut ambil bagian dalam tim paduan suara.

Menghadirkan pelatih Barkah Widi Pribadyo, tim paduan suara yang dibagi menjadi sopran, alto, tenor dan bass berlatih giat disela kesibukan rutin di kampus. “Kita bersama belajar bernyanyi sesuai partitur karena penilian juri atas penampilan kita berdasar partitur yang disetor,” jelas Pak Barkah. Memang bukan hal biasa bagi tim, karena dengan kesibukan harus memahami partitur dan menyeleraskan nada.

Lagu wajib Garuda Pancasila yang dipilih memang sehari-hari didengar akan tetapi dengan pembagian suara, perbedaan pada putaran awal dan kedua juga alternatif coda membuat semakin indah didengar. Pun dengan Gundul-gundul pacul, siapa yang tak kenal lagu ini. Dengan harmoni, lagu jawa bisa membuat terpacu untuk bergoyang. “Pastikan ambil nafas yang benar, bernyanyi dengan tepat bukan sekedar hafalan dan selalu perhatikan ketukan nada,” pungkas Pak Barkah setiap latihan.